Coretan Nur Hakim

Sabtu, 15 Oktober 2016

REVIEW JURNAL : ANALISA DAMPAK EKONOMI RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN VOIP PADA PERUSAHAAN JASA INTERNET


REVIEW JURNAL

 ANALISA DAMPAK EKONOMI RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN VOIP PADA PERUSAHAAN JASA INTERNET



1.        PENDAHULUAN
Tujuan seseorang berwirausaha adalah untuk mendapatkan laba. Dalam mengembangkan perusahaan tersebut seorang wirausahawan harus bisa meningkatkan daya saing dan menurunkan biaya produktivitas.
Dengan dibangunnya teknologi VoIP dalam perusahaan jasa internet dapat menurunkan biaya produktivitas dan juga dapat meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan konsep call center.

2.        INFORMATION ECONOMICS
Information Economics (IE) adalah pengembangan dari analisa biaya manfaat tradisional, berfungsi untuk evaluasi manfaat dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk suatu investasi TI. IE menggunakan konsep benefit sebagai pengukur ekonomi diskrit. Penghitungan benefit ini menggunakan Return on Investment (ROI).
Pendekatan lain dengan nilai (value), yaitu keuntungan yang didapat dari kompetisi atau keuntungan intangible. Contoh keuntungan ini adalah bertambahnya competitive advantage dan kenaikan market store. Perhitungan IE terbagi dalam faktor domain bisnis dan faktor domain teknologi. Dengan menggunakan IE kita dapat mengetahui nilai kenaikan atau penurunan dari perusahaan.

3.        CORPORATE VALUE
Perusahaan jasa internet ini menggunakan analisa IE yaitu memberlakukan pembobotan pada faktor yang akan diteliti. Bobot untuk ROI faktor domain bisnis dan faktor domain teknologi setiap perusahaan berbeda-beda berdasarkan penekanan manajemen dari suatu investasi TI pada perusahaan tersebut.
Perusahaan ini menggunakan konsep Line of Business (LOB) dan dukungan proyek TI untuk mencari corporate value. Kuadran A (Investment) menggambarkan LOB yang kuat dan dukungan TI yang lemah, kuadran B (Strategic) menggambarkan LOB dan dukungan TI sama-sama kuat, kuadran C (Inftrastructure) menggambarkan LOB dan dukungan TI sama-sama lemah, dan kuadran D (Breakthru Management) menggambarkan  LOB lemah  namun dukungan TI yang kuat.
Nilai bobot perusahaan ini tergantung pada kondisi bisnis dan sangat tergantung pada manajemen pelaksana perusahaan.
4.        RETURN ON INVESTMENT (ROI)
Nilai ROI pada metode IE terdiri atas beberapa aspek yang meliputi :
a.       Development Cost Worksheet atau lembar kerja biaya pengembangan proyek
Lembar kerja ini memuat kategori dasar pengeluaran biaya proyek meliputi : development effort, new hardware, new purchased software, user training, dan other costs.
b.      Ongoing Expense Worksheet atau lembar kerja pembiayaan proyek berjalan
Walaupun proyek dinyatakan telah selesai tetapi selalu biaya untuk perawatan. Pembangunan jaringan VoIP ini terdapat empat pos pengeluaran biaya berjalan amtara lain: (1) equipment maintenance yaitu untuk cadangan dana apabila ada kerusakan hardware atau peningkatan spesifikasi hardware. (2)  dana software maintenance yaitu untuk perawatan software. (3) karena perangkat VoIP ini tersebar dibebrapa tempat maka diperlukan biaya untuk transportasi dan akomodasi. (4) biaya bandwidth data communication, yaitu biaya untuk bandwidth.
c.       Economic Impact Worksheet atau lembar kerja dampak ekonomi
Berisi analisa pengaruh ekonomi dari proyek VoIP. Penilaian ini berdasarkan pada ROI  dari Net Cast Flow (NCF) secara periodic yang direncanakan selama 4 tahun.
Perhitungan dampak ekonomi perusahaan dengan rincian,  biaya investasi yang telah dikeluarkan untuk menjalankan proyek secara keseluruhan, kemudian masukan NCF pada pembangunan VoIP ini dapat dari pengurangan biaya public telecommunication yang dapat dihemat ketika telah menggunakan VoIP.
Pada penelitian ini ROI akan bisa didapatkan dengan membagi nilai rata-rata 4 tahun NCF dengan investasi yang dibutuhkan, dengan mengetahui presentase keuntungan dari investasi awal, maka dapat ditentukan pengaruh ekonomis VoIP pada perusahaan tersebut.
5.        VALUE
Hasil dari pelaksanaan proyek VoIP bersifat intangible. Dalam pelaksanaan proyek ini didapatkan empat nilai, yaitu value linking, value acceleration, value restruction dan innovation valuation.
Menurut Schwartz dan Sassone (1984) ada lima kategeri manfaat produktifitas. Manfaat dari value linking dan value acceleration adalah peningkatan kinerja perusahaan dan peningkatan keuntungan atau laba perusahaan. Value linking dan value acceleration memiliki perbedaan pada dimensi waktu.
Value restruction  suatu proyek TI meliputi restrukturisasi organisasi, fungsi, tugas atau cara kerja.
Innovation valuation adalah manfaat yang didapat karena terciptanya peluang bisnis baru akibat dari implementasi proyek VoIP. Pada perusahaan jasa internet, keuntungan jika menggunakan teknologi VoIP sangat besar.
6.        DOMAIN BISNIS DAN DOMAIN TEKNOLOGI
Domain bisnis adalah bagian yang memafaatkan proyek TI dimana nilai diberikan dalam bentuk penurunan biaya atau peningkatan kinerja perusahaan. Lima faktor yang harus dievaluasi agar mendapatkan pembobotan yang baik antara lain:
a.       Strategic Match (SM) adalah keselarasan pengembangan proyek dengan tujuan strategis perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
b.      Competitive Advantage (CA) adalah merupakan nilai yang diturunkan dari penciptaan strategi bisanis yang baru maka menimbulkan keunggulan bersaing.
c.       Management Information (MI) merupakan nilai yang diturunkan dari dukungan informasi pada fakto kesuksesan dari Line of Business (LOB) perusahaan.
d.      Organizational Risk (OR) dimana organisasi mampu melaksanakan perubahan yang dibutuhkan perusahaan.
Domain teknologi adalah bagian bisnis yang memberikan layanan TI dalam menunjang bisnis perusahaan. Besarnya nilai yang diberikan berdasarkan biaya investasi teknologi. Faktor yang mempengaruhi domain teknologi, yaitu:
a.       Strategic IS Architecture (SA) nilai yangditurunkan dari investasi TI pada arsitektur strategis yang dapat mendukung proyek lain terlaksana.
b.      Definition Uncertainty (DU) merupakan factor yang mengevaluasi tingkat kebutuhan dan spesifikasi beserta kompleksitas dan probabilitas perubahan bersifat non-rutin.
c.       Technical Uncertainty (TU) mengevaluasi kesiapan dari technology domain untuk mengambil alih proyek, tergantung pada hardware dan software.
d.      IS Infrastructure Risk (IR) untuk mengevaluasi resiko akibat penambahan infrastruktur.
e.       Setelah mendapatkan seluruh data analisa penilaian dan kemudian dikalikan dengan faktor corporate value. Kemudian hasil ditotal dan didapatkan hasil nilai analisa proyek. Nilai analisa proyek berfungsi sebagai indokator tingkat prioritas dari suatu proyek VoIP.
7.        INFORMATION ECONIMICS SCORE CARD
Setelah mendapatkan seluruh data analisa penilaian dan kemudian dikalikan dengan faktor corporate value. Kemudian hasil ditotal dan didapatkan hasil nilai analisa proyek. Nilai analisa proyek berfungsi sebagai indokator tingkat prioritas dari suatu proyek VoIP.

8.        KESIMPULAN
Bersasarkan materi diatas dapat disimpulan sebagai berikut :
a.     Analisa finansial proyek pembangunan VoIP tidak terlalu menguntungkan jika dalam rentan waktu yang singkat. Dilihat lebih jauh proyek ini memiliki potensi untuk men-­generate revenue dari sisi yang lain: penghematan biaya tenaga kerja (value linked), mencegah keluarnya pelanggan (value Acceleration), dan kemungkinan bisnis baru (Innovation Valuation) berupa pelayanan VoIP ditempat point of Pressence.
b.      Metode penelitian
Pada pembahasan jurnal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode Return on Investment (ROI). Return on Investment (ROI) adalah salah satu bentuk dari rasio profibilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan (laba setelah pajak dibagi total aktiva kemudian dikalikan 100%).
c.       Proyek pembangunan VoIP memiliki keuntungan intangible lebih besar dari pada keuntungan tangible.
d.      Hasil dari kuisioner mendapatkan nilai bahwa proyek ini sudah sesuai dengan rencana strategis perusahaan.
e.       Secara keseluruhan pada perhitungan IE proyek VoIP ini memiliki 60dari skor maksimal 100. Sementara menurut responden sepakatbesarnya keberhasilan proyek 6.14 dari nilai maksimal 45.
Sumber jurnal bisa download disini dan hasil review  bisa download disini

Rabu, 05 Oktober 2016

REVIEW JURNAL : ANALISIS MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI AKUTANSI PADA BIRO SISTEM INFORMASI PT. X

ANALISIS MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI AKUTANSI PADA BIRO SISTEM INFORMASI PT. X



1.        Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat sekarang ini maka banyak tercipta antara lain perangkat lunak/aplikasi. Perangkat lunak merupakan produk tidak terwujud oleh sebab itu dibutuhkan manajemen proyek dalam perancangan perangkat lunak, agar perangkat lunak yang didapat sesuai dengan kebutuhan, waktu, dan biaya yang disediakan oleh suatu perusahaan. Salah satu contoh kasusnya adalah proyek perangkat lunak/aplikasi akutansi PT. X. Perangkat lunak yang dihasilkan harus mampu mengelola proses akutansi perusahaan tersebut. Penulis akan membahas bagaimana aktifitas manajemen dari proyek perangkat lunak. Ruang lingkup pembahasan tidak sampai pada hasil akhir proyek perangkat lunak tetapi hanya pada kasus pengaturan dan pengontrolan awal proyek oleh manajer proyek.
Mengetahui sangat pentingnya manajemen proyek perangkat lunak khususnya pada pengaturan dan pengontrolan  proyek aplikasi sistem informasi akutansi maka teridentifikasi beberapa masalah yaitu bagaimana konsep manajemen proyek Biro Sistem Informasi  dalam meranang aplikasi Sistem Informasi Akutansi  menurut Sommerville, aktifitas dalam manajemen sebagai berikut :
a.         Penulisan proposal
b.        Perancangan proyek dan penjadwalan
c.         Biaya proyek
d.        Pemantauan dan ulasan proyek
e.         Seleksi personil dan evaluasi
f.         Penulisan laporan dan presentasi
Sommerville menjelaskan secara khusus, seorang manajer proyek IT harus mampu melihat tingkat kesulitan dan kompleksitas proyek IT, yaitu :
a.       Invisibility (kekasatan)
b.      Complexity (kompleksitas)
c.       Flexibility (fleksibilitas)
Keberadaan proyek IT adalah sarana pendukung bagi komponen lain dalam satu lingkungan kerja. Dengan demikian proyek IT dapat dikatakan memiliki derajat perubahan yang tinggi. Manajer proyek dapat menentukan keberhasilan suatu proyek tersebut, meskipun butuh dukungan dari eksekutif (upper management dan sponsor), dan peran serta pengguna (end user).

2.        Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dari berbagai kasus artikel yang membahas bagaimana melaksanakan manajemen proyek perangkat lunak yang sesuai dengan biaya dan jadwal yang ditetapkan sehingga menghasilkan analisis deskriptif. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan secara general empiris.

3.        Pembahasan
Badan sistem informasi sekarang ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Biro Sistem Informasi  ini berfungsi sebagai badan yang membangun sistem informasi pada perusahaan. Badan sistem informasi harus mampu menyediakan sistem yang dibutuhkan perusahaan tersebut sesuai dengan biaya dan jadwal yang ditetapkan. Salah satu pembahasan proyek pada artikel ini adalah proyek aplikasi sistem informasi pada Biro Sistem Informasi PT. X.
Biro Sistem Informasi diberi tanggung jawab untuk membuat aplikasi sistem informasi akutansi pada perusahaan dengan jadwal yang ditetapkan adalah 6 bulan dan biaya dibatasi pada Rp.XXX,00. Dengan demikian manajer proyek harus memiliki kemampuan bukan hanya sekedar teknis melainkan bagaimana menyusun manajemen proyek tersebut. Berikut aktifitas manajemen proyek Biro Sistem Informasi PT. X:
a.         Penulisan Proposal
Biro Sistem Informasi harus mampu menyediakan sistem yang dibutuhkan manajemen proyek. Dalam memyampaikan kebutuhan tersebut manajer sudah membuat proposal untuk disampaikan ke perusahaan yang menaunginya, proposal tersebut berisi ulasan tentang proyek, masalah yang akan dihadapi , alternative produk, tim proyek, waktu dan biaya yang realistis.
b.        Perencanaan Proyek dan Penjadwalan
c.         Proposal proyek diterima dengan baik oleh pihak direksi dan selanjutnya melakukan perencanaa proyek dan penjadwalan.
Dalam melakaukan proyek ini tentunya ada beberapa tugas yang memiliki ketergantungan atau dependeni yang memungkinkan terjadinya delay pada proyek dan hal ini sangat dihindari oleh manajer proyek antara lain:
a.         Biaya Proyek
Biaya estimasi sudah dicantumkan dalam proposal tetapi tidak secara rinci karena merupakan rahasia perusahaan. Tentunya dalam estimasi biaya terdapat
Tangible Benefits: sistem ini mempercepat perolehan data-data (laporan keuangan, keuntungan dan kerugian perusahaan)
Intangible Benefits: sistem baru ini diharapkan proses pengolahan informasi keuangan dapat terintegritas. Jika dianalisis Cost Benefits dari proyek ini dengan menggunakan  Payback Period  maka proyek ini dapat dilanjutkan karena hasil Payback Period dari proyek ini kurang dari 3 tahun yaitu 1,6 tahun.
b.        Pemantauan dan Ulasan Proyek
Agar proyek tersebut tercapai dengan yang dibutuhkan dan jadwal sebelumnya sudah ditentukan oleh direksi.
Cara pemantauan dan ulasan proyek yang dilakukan PT. X:
a.         Rapat kinerja 2 hari sekali
b.        Analisis kesesuaian kebutuhan aplikasi
c.         Membuat laporan berkala 1 minggu sekali
d.        Rapat evaluasi dengan waktu yang situasional

3.1    Seleksi Personil
Manajer proyek harus menyeleksi SDM yang berkualitas dan mampu bekerja sama dalam menyelesaikan proyek ini. Berkut tahapan seleksi personil yang diterapkan Oleh Biro Sistem Informasi PT. X:
a.         Analisis CV calon personil
b.        Test Teori Analisis dan Pemrograman
c.         Test Wawancara
d.        Training Phase

3.2    Evaluasi
Manajer proyek melakukan evaluasi proyek yang sedang berjalan agar tercapai sesuai yang ditentukan. Hal ini berfungsi untuk mengendalikan (control) proyek sehingga dapat mengurangi serta mencegah kesalahan proyek. Pada fase ini manajer proyek juga akan mengetahui sejauh mana keberhasilan dari proyek tersebut.

3.3    Penulisan Laporan dan Presentasi
Setelah proyek dinyatakan selesai dikerjakan sesuai dengan target. Selanjutnya manajer proyek membuat laporan yang berisi dokumentasi perangkat lunak dan presentasi sebagai penyerahan hasil perangkat lunak ke direksi.

4.        Kesimpulan
Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat berdampak positif terhadap fasilitas dan infrastruktur IT yang terus dikembangkan. Banyak bermunculan proyek IT antara lain : pembuatan website, pembuatan BTS, proyek pembenahan jaringan komputer kantor dll. Biro Sistem Informasi Pada PT. X merupakan salah satu bagian yang terlibat dalam proyek IT. Menajer proyek sangat mempengarusi keberhasilan suatu proyek. Keberhasilan sebuah proyek ketika diterima oleh pengguna karena sesuai dengan kebutuhan. 

Sumber jurnal bisa download disini